Total Pendapatan Premi Industri “AAJI” Naik Sebesar 5,5%

Total Pendapatan Premi Industri “AAJI” Naik Sebesar 5,5%
Total Pendapatan Premi Industri “AAJI” Naik Sebesar 5,5%. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada kuartal kedua 2018 mencatat total pendapatan premi menjadi Rp 93,58 triliun atau naik 5,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 88,66 triliun. Pertumbuhan total pendapatan premi didorong oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance yang meningkat sebesar 9,5% dan berkontribusi sebesar 44,9%. Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menerangkan, selanjutnya dari saluran keagenan mengalami pertumbuhan tertinggi di antara saluran distribusi yang ada sebesar 9,9% dengan kontribusi 39,3%.
Sementara itu saluran distribusi alternatif mengalami perlambatan 12,2% dan memiliki kontribusi sebesar 15,9%. “Dari sisi pertumbuhan bisnis baru, hal ini ditopang oleh meningkatnya kinerja saluran distribusi keagenan sebesar 27,9% dan saluran bancassurance yang naik 8,5%, dengan masing-masing berkontribusi sebesar 27,5% dan 55,7% terhadap premi bisnis baru,” kata Hendrisman saat konferensi pers di Jakarta. Dia melanjutkan, total premi bisnis baru tercatat sebesar Rp 59,85 triliun atau naik 7,4% dari Rp 55,73 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan total premi lanjutan sebesar Rp 33,73 triliun atau tumbuh 2,4% dari Rp 32,93 triliun.
Adapun total pendapatan mengalami perlambatan menjadi sebesar Rp 89,73 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 atau mengalami penurunan sebesar 22,9% dari Rp 116,35 triliun. “Total pendapatan premi merupakan kontributor terbanyak atas total pendapatan industri asuransi jiwa, yakni sebesar 104,3%. Nilai pendapatan premi ini lebih besar dibandingkan total pendapatan yang disebabkan nilai negatif dari hasil investasi yang cukup tinggi,” imbuhnya. Menurut dia, pertumbuhan industri masih didorong oleh jenis produk asuransi terkait investasi (unit link) yang berkontribusi 59,5% dari total premi, dan berkontribusi 52,4% dari bisnis baru.
Sementara itu, produk tradisional berkontribusi 40,5% dari total premi, dan berkontribusi 47,6% dari bisnis baru. “Jumlah investasi, pada kuartal kedua 2018 turut mengalami pertumbuhan sebesar 2,4% menjadi Rp 445,83 triliun. Kenaikan jumlah investasi menjadi kontributor utama dari kenaikan total aset sebesar 1,2% menjadi Rp 499,96 triliun dibanding pencapaian periode yang samatahun 2017 senilai Rp 493,99 triliun,” papar dia.

Comments

Popular posts from this blog

Parkir Di Rp 654.000/Gram, Harga Emas Antam Iringi Lonjakan Emas Dunia

Hampir Selesai, Jembatan Musi IV Akan Percantik Kota Palembang